Suntik Vaksin Difteri
Assalamualaiqum ......wr.wb
Kita semua tahu masalah terjadinya wabah difteri yang menyerang negeri ini, banyak korban akibat penyakit menular ini. Oleh sebab itu pemerintah mengadakan suntik vaksin difteri yang di utamakan di daerah daerah rawan atau daerah sebaran difteri tersebut.
Menurut berita pada halaman www.bbc.com/indonesia, sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.Sementara pada kurun waktu Oktober hingga November 2017, ada 11 Provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri, antara lain di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jose Rizal Latief Batubara menjelaskan difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diptheriae yang menular dan berbahaya.Penyakit ini bisa mengakibatkan kematian lantaran sumbatan saluran nafas atas a toksinnya yang bersifat patogen, menimbulkan komplikasi miokarditis (peradangan pada lapisan dinding jantung bagian tengah), gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi."Difteri itu gejalanya radang saluran nafas, ada selaput putih dan gampang berdarah, dan toksinnya itu yang bahaya, bikin kelainan jantung, meninggal," katanya.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya seluruh masyarakat agar waspada dan memperhatikan sebaran difteri ini terutama daerah yang sudah terjadi KLB. Segera lakukan vaksinasi di puskesmas atau RS terdekat. Dan biasanya untuk vaksinasi anak SD di lakukan langsung di sekolah masing masing oleh petugas dinas kesehatan setempat, dan biasanya dilakukan dengan 3 kali putaran dengan jenis imunisasi, putaran satu DFT-HB-HiB, putaran ke dua Difteri Tetanus dan putaran ke tiga Tetanus Difteri dengan sasaran usia 1-19 tahun. Biasanya akan di bagikan kartu imunisasi-ori bagi anak anak sekolah yang di bagikan oleh petugas kesehatan setempat pada pelaksanaan putaran pertama.
Demikian sedikit ulasan tentang vaksinasi difteri.
Kita semua tahu masalah terjadinya wabah difteri yang menyerang negeri ini, banyak korban akibat penyakit menular ini. Oleh sebab itu pemerintah mengadakan suntik vaksin difteri yang di utamakan di daerah daerah rawan atau daerah sebaran difteri tersebut.
Menurut berita pada halaman www.bbc.com/indonesia, sampai dengan November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.Sementara pada kurun waktu Oktober hingga November 2017, ada 11 Provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri, antara lain di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jose Rizal Latief Batubara menjelaskan difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diptheriae yang menular dan berbahaya.Penyakit ini bisa mengakibatkan kematian lantaran sumbatan saluran nafas atas a toksinnya yang bersifat patogen, menimbulkan komplikasi miokarditis (peradangan pada lapisan dinding jantung bagian tengah), gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi."Difteri itu gejalanya radang saluran nafas, ada selaput putih dan gampang berdarah, dan toksinnya itu yang bahaya, bikin kelainan jantung, meninggal," katanya.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya seluruh masyarakat agar waspada dan memperhatikan sebaran difteri ini terutama daerah yang sudah terjadi KLB. Segera lakukan vaksinasi di puskesmas atau RS terdekat. Dan biasanya untuk vaksinasi anak SD di lakukan langsung di sekolah masing masing oleh petugas dinas kesehatan setempat, dan biasanya dilakukan dengan 3 kali putaran dengan jenis imunisasi, putaran satu DFT-HB-HiB, putaran ke dua Difteri Tetanus dan putaran ke tiga Tetanus Difteri dengan sasaran usia 1-19 tahun. Biasanya akan di bagikan kartu imunisasi-ori bagi anak anak sekolah yang di bagikan oleh petugas kesehatan setempat pada pelaksanaan putaran pertama.
Demikian sedikit ulasan tentang vaksinasi difteri.
Komentar
Posting Komentar